IKLAN

Iklan

Friday, May 16, 2025

Motivasi Bangun Subuh

 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 

Jum'at 16 Mei 2025 saya mengecek peserta didik hampir 100% peserta didik tidak sholat subuh dalam kelas tersebut, setelah itu saya memberikan motivasi penting nya sholat wajib bagi kita umat Islam.

Sambil bercerita bagaimana saya dulu memperjuangkan sholat subuh ketika saya masih kecil dulu, saya dulu waktu dibangun kan pernah disiramkan air sama orang tua, dan orang tua sholat subuh disamping kita tidur, seakan-akan kita dibuat seperti shalat jenazah, dengan seperti itu kita dapat mengambil pelajaran yang sangat berharga dan dapat kita rasakan ketika kita dewasa kita tidak malas dalam melaksanakan shalat lima waktu.

Wa'alaikumsalam...wr.wb..

Monday, September 20, 2021

Sunday, February 10, 2019

Hidup Berpolitik Di Indonesia

Kita sebagai warga indonesia ber Ambisi politik wajar, intinya kita pandai menginsyafi batasan etika.
Agama diajarkan kepada manusia agar kita memiliki pengetahuan dan kesanggupan untuk menata hidup, menata diri dan alam, menata sejarah, kebudayaan, politik.
                                                                                                              " Salaluddin,S.Pd"

Motivasi pagi

"hiduplah seolah engkau besok mati. 
Belajarlah Seolah enkau hidup selamanya"
                  
                                            "salaluddin,S.Pd

Monday, February 5, 2018

Tutorial Mengolah Data Quisioner (Angket) Dengan M. Excel dan SPSS

Asalamu’alaikum wr wb.

  Sehat selalu buat sahabat, kali ini saya akan menjelaskan tentang cara mengolah data Quisioner (Angket) dengan Excel dan SPSS. Supaya nanti ke depannya, kalian apabila ada tugas kampus/ skripsi bias berguna dan lebih gampang mengerjakannya.
 Sahabat, sebelum berlanjut lebih jauh kita perlu mengetahui apa itu Quisioner (Angket) agar ketika ditanya oleh orang bisa paham dan lebih mudah menjawabnya.
   Angket (Kuesioner)
                Adalah pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan/ respon atau menjawab atas pertanyaan –pertanyaan yang diajukan.  Untuk dapat menggunakan teknik ini di syaratkan reseponden harus memiliki tingkat pendidikan yang memadai.
Jadi, ketika kalian mengumpulkan data harus ada Responden / orang yang bias menjawab pertanyaan anda.
Di sini saya memberikan 5 pertanyaan kepada 30 Responden.
1.       Setuju (5 poin)
2.      Sangat Setuju  (4 poin)
3.      Kurang setuju (3 poin)
4.      Tidak setuju (2 poin)
5.      Sangat Tidak Setuju (1 poin)
Kalau sudah ditentukan, kalian tinggal memasukan data tersebut secara manual ke dalam M. excel sebelum melakukan penghitungan melalui SPSS. Karena, biar gampang apakah nilai tersebut Valid / tidak valid.
1.      Menghitung Menggunakan M. Excel
M. excel, sebuah perangkat yang dimiliki oleh laptop untuk menghitung dan mengolah data agar lebih mudah.

Pertama, Buka Aplikasi Microsoft Excel, baik 2007, 2008,2010, 2013 atau 2016.
Doc. Pibadi.
Lalu Klik OK.
Nanti akan muncul jendela seperti di bawah ini:
Doc. Pribadi
Lalu anda masukan semua data yang telah didapatkan secara manual ke dalam Microsoft Excel.
Bias di lihat seperti di bawah ini :
Doc. Pribadi

 Di situ anda bias menuliskan
1.      Responden = Tulis dari 1-30 (untuk jumlah orang yang anda beri pertanyaan)
2.      X1 = itu untuk pertanyaan ke Satu
3.      X2 = untuk pertanyaan kedua
4.      X3 = untuk pertanyaan ketiga
5.      X4 = untuk pertanyaan keempat
6.      X5 = untuk pertanyaan kelima
7.      T (Total) = untuk jumlah X1-X5

Di situ saya memberikan Nilai dari 1-5, agar lebih mudah ketika mengolah data tersebut.
Doc. Pribadi
Kalian bias melihat garis yang melingkar hitam itu di dalamnya adalah data quisioner dari 1-30, berarti semuanya ada 150 data.
Doc. Pribadi
Setelah data terkumpul, lalu kita menjumlahkannya dengan memasukan Rumus
 =SUM(B2;F2) Lalu klik Enter, maka akan kita ketahui jumlah data dari X1-X5. Lalu tarik ke bawah dan akan otomatis menjumlahkannya.
Doc. Pribadi
Gambar di atas itu ada Angka yang di lingkari adalah Jumlah dari data.

Selanjutnya, kita Klik Data—Data Analysist-OK
Seperti gambar yang di lingkari di bawah ini.
Doc. Pribadi
Maka akan Muncul kotak dialog seperti gambar di bawah ini :
Doc. Pribadi


Doc. Pribadi
Lalu kalian Pilih Corelation dan klik Ok
Doc. Pribadi

Setelah itu, maka akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini :
Doc. Pribadi
Lalu, masukan Data X1-Total (Angkanya saja) ke dalam Input Range, seperti gambar di bawah ini.
Doc. Pribadi

Setelah semuanya dimasukkan, klik Oke dan akan muncul data yang kita inginkan.

Doc. Pribadi
Kita bias tahu mana data yang Validasi dan yang Tidak Validasi, berarti Colums 5 nilai yang tidak Valid, karena di situ ada -0.25. 

 Kriteria :
Korelasi X1_1 terhadap total : 0,571 > 0,374          : Valid
Korelasi X1_2 terhadap total : 0,440 > 0,374          : Valid
Korelasi X1_3 terhadap total : 0,631 > 0,374          : Valid
Korelasi X1_4 terhadap total : 0,627 > 0,374          : Valid
Korelasi X1_5 terhadap total : 0,302 < 0,374          : Tidak Valid                       

Nah, Mudahkan menghitung data quisioner menggunakan Microsoft Excel, semoga bisa bermanfaat.


Selanjutnya Menghitung Data Quisioner dengan SPSS 16

Setelah menggunakan Microsoft Excel, sekarang kita beralih menggunakan SPSS. Ya, sebuah Aplikasi pengolah data yang sering banyak digunakan oleh para peneliti untuk menghitung Angket (Quisioner) karena sangat mudah digunakan.
Pertama-tama, data yang tadi di Excel harus di Blok dan pindahkan ke SPSS
NB: Data yang di Blok berupa Angkanya saja, jangan di bawa Responden 1-30 dan X1-Total, karena akan merubah proses pengolahan. Nanti kita akan merubahnya di SPSS apabila anda menginginkan ada X1-Total agar bias membedakannya.
Sekarang kita buka Aplikasi SPSS 16 (Bisa jua SPSS 18, 20 dsb) .
Doc. Pribadi
Maka akan Muncul seperti gambar di bawah ini.
Doc. Pribadi
Data yang sudah di Copas di Excel berjumlah 180 data beserta 5 pertanyaan dan jumlah data.
Seperti gambar di bawah ini :
Doc. Pribadi
Kalian bias melihat gambar di atas, X1-Total itu semua ada.
NB: X1-Total, awalnya bernama Variable namun aku sudah mengubahnya.
Oke, kita lanjut ke gambar selanjutnya.
Untuk Mengubah Nama Variable menjadi X1-Total kita klik Variabel View yang paling bawha. Maka akan muncul seperti ini.
Name : Varible  kita ubah menjadi X1.1 = karena kalau tidak menggunakan titik di SPSS 16 tidak akan muncul.
Type : harus tertulis / di pilih Numeric jangan Angka / date dll.
Decimal : itu harus dipilih 0 jangan 1,2/3 dsb. Maka di belakang data angka dua akan terdapat 0 dsb.
Measure harus terpilih scale.
Setelah selesai kita kembali ke data tadi.


Sekarang kita Pilih Analyze, seperti gambar di bawah ini.
Doc. Pribadi

Doc. Pribadi
Pilih Corelate dan Bivariate __ Klik Ok.
Maka akan muncul seperti ini.
Doc. Pribadi
Lalu Blok semua data X1.1 – Total
Doc. Pribadi
Maka akan seperti gambar di bawah ini :


Doc. Pribadi
Data tersebut di pindahkan ke kolom Variable
Lalu Ceklis – Person – On Tailed – Flag dan Klik Ok.
Doc. Pribadi
Maka akan muncul data yang kita inginkan seperti gambar di bawah ini.

Doc. Pribadi
Nah, sekarang kita bias mengetahui data yang Valid dan yang Tidak valid.
Data di Excel dan SPSS yang Valid dan yang tidak juga sama berada di  colums 5/x1.5
Kriteria Pengujian :
  Korelasi X1_1 terhadap total : 0,571 > 0,374          : Valid
  Korelasi X1_2 terhadap total : 0,440 > 0,374          : Valid
  Korelasi X1_3 terhadap total : 0,631 > 0,374          : Valid
  Korelasi X1_4 terhadap total : 0,627 > 0,374          : Valid
  Korelasi X1_5 terhadap total : 0,302 < 0,374          : Tidak Valid.
      Atau:
  Sig. X1_1 terhadap total : 0,002 < 0,05     : Valid
  Sig. X1_2 terhadap total : 0,008 < 0,05     : Valid
  Sig. X1_3 terhadap total : 0,000 < 0,05     : Valid
  Sig. X1_4 terhadap total : 0,000 < 0,05     : Valid
  Sig. X1_5 terhadap total : 0,052 > 0,05     : Tidak Valid.

Untuk Info lebih lanjut Klik Link ini https://www.youtube.com/watch?v=6lXWtJBXhQw

Monday, January 15, 2018

Metode E-Learning

          Perkembangan teknologi informasi dan komputer yang sangat pesat memberikan pengaruh pada berbagai bidang kehidupan manusia, tidak terkecuali pada bidang pendidikan. Saat ini proses pembelajaran telah banyak memanfaatkan media pembelajaran berbasis elektronik atau yang lebih dikenal sebagai e-learning. Pemanfaatan medial pembelajaran elektronik ini membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik serta lebih fleksibel tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Terdapat banyak definisi e-learning, dua di antaranya adalah sebagai berikut :
Menurut Horton (2006) e-learning adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komputer untuk membangun pengalaman belajar.
        Menurut Clark dan Meyer (2011) e-learning adalah instruksi yang disampaikan melalui perangkat elektronik digital seperti komputer atau perangkat mobile yang ditujukan untuk menunjang proses pembelajaran.
Banyak metode yang dapat digunakan dalam e-learning (Horton, 2006), beberapa di antaranya adalah :
         Standalone courses yaitu proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang pembelajar tanpa adanya interaksi dengan instruktur ataupun rekan belajar.
Virtual-classroom courses yaitu kelas online yang memiliki struktur seperti ruang kelas. Dapat dilakukan secara sinkron maupun asinkron.
Learning games and simulations yang dilakukan dengan melaksanakan aktivitas simulasi dan permainan yang memerlukan eksplorasi dan diarahkan pada penemuan.
Embedded e-learning yang ditanamkan (embed) pada suatu sistem seperti program komputer, prosedur diagnostik, atau online Help.
             Blended Learning memanfaatkan berbagai metode pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan. Bisa jadi berupa kombinasi aktivitas di ruang kelas dan berbagai bentuk e-learning.
Mobile learning memfasilitasi seorang pembelajar untuk melakukan proses pembelajaran secara mobile, misalnya menggunakan ponsel pintar.
             Knowledge management memadukan penggunaan media e-learning, dokumen online dan media konvensional untuk membantu melakukan proses edukasi bagi orang banyak.
Metode Pembelajaran E-Learning Mulai Diterapkan di Bali bisa di lihat :

https://www.kompas.tv/content/article/18679/video/sapa-indonesia/metode-pembelajaran-e-learning-mulai-diterapkan-di-bali

Saturday, January 13, 2018

Mengidentifikasi handel-handel yang tersedia pada mesin bubut

a.      Pelengkapan Mesin Bubut Standar

Untuk mendukung berbagai proses pembubutan, mesin bubut standar terdapat beberapa jenis alat perlengkapan diantaranya: alat pencekam/ pengikat, alat pembawa, alat penahan/penyangga dan alat bantu pada saat melakukan proses mengebor.

1) Alat Pencekam/Pengikat Benda Kerja
Alat pecekam benda kerja digunakan untuk mencekam atau mengikat benda kerja agar posisinya tepat dan kuat, sehingga pada saat dilkukan proses pemotongan posisinya tidak berubah dan stabil. Alat jenis ini terdapat beberapa macam diantaranya :
a)      Cekam (Chuck)
Cekam adalah salah satu alat perlengkapan mesin bubut yang fungsinya untuk menjepit/mengikat benda kerja pada proses pembubutan. Jenis alat ini apabila dilihat dari gerakan rahangnya dapat dibagi menjadi dua jenis    yaitu, cekam sepusat (self centering chuck) dan cekam tidak sepusat (independent chuck). Pengertian cekam sepusat adalah, apabila salah satu rahang digerakkan maka  keseluruhan rahang yang terdapat pada cekam akan bergerak bersama-sama menuju atau menjaui pusat sumbu. Maka dari itu, cekam jenis ini sebaiknya hanya digunakan untuk mencekam benda kerja yang benar-benar sudah silindris. 
Cekam jenis ini rahangnya ada yang berjumlah tiga  (3 jaw chuck) , empat (4 jaw chuck) dan enam (6 jaw chuck) seperti yang terlihat pada (Gambar 1.18). 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzF-yrGBgUrhEXY3qS2Jk4qlFtmPRoTYp6LuV4SJnqnaGw6Ha_05opp9K8g3WmqPwY_SJ4u8-abPyi4HBD06ji_SDfuw2o-Fve-nqWG1JtSAXV4oDmarGPR8Xodbkb5WUV5mG7VnGKRnrE/s1600/Gambar+118.png
Gambar 1.18. Cekam rahang tiga, empat dan enam sepusat (self centering chuck)
Sedangkan pengertian cekam tidak sepusat adalah, masing-masing rahang dapat digerakkan menuju/ menjaui pusat dan rahang lainnya tidak mengikuti. Maka jenis cekam ini sebaiknya hanya digunakan untuk mencekam benda-benda yang tidak silindris atau tidak beraturan, karena lebih mudah disetel kesentrisannya dan juga dapat digunakan untuk mencekam benda kerja yang akan dibubut eksentrik atau sumbu senternya tidak sepusat. Jenis cekam ini pada umumnya memilki rahang empat, dan beberapa contoh cekam rahang empat tidak sepusat (independent chuck)  dapat dilihat pada (Gambar 1.19).
Gambar 1.19. Beberapa contoh cekam rahang empat tidak sepusat (independent chuck)
Untuk jenis cekam yang lain, rahangnya ada yang berjumlah dua buah yang diikatkan pada rahang satu dengan yang lainnya, tujuannya agar rahang pada bagian luar dapat dirubah posisinya/ dibalik sehingga dapat mencekam benda kerja yang memiliki diameter relatif besar (Gambar 1.20). Caranya yaitu dengan  melepas baut pengikatnya, baru kemudian dibalik posisinya dan dikencangkan kembali. Hati-hati dalam memasang kembali rahang ini, karena apabila pengarahnya tidak bersih, akan mengakibatkan rahang tidak tidak sepusat dan kedudukannya kurang kokoh/ kuat.
Gambar 1.20. Cekam dengan rahang dapat dibalik posisi rahangnya.
Selain jenis cekam yang telah disebutkan diatas, masih ada jenis cekam lain yang juga sering digunkan pada proses pembubutan yiatu cekam yang memiliki rahang dengan bentuk khusus.
Cekam jenis ini, digunakan untuk mengikat benda kerja yang memerlukan pengikatan dengan cara yang khusus (gambar 1.21).

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpRKdqPGEcLfWAKijJdB6-yhBk0Wc1hZab2vQPiX7nUMGB7vdWQVTwV1c6PtR6_XQJspUR5enAC8EPZcOCi-7VK0OQR2nRnqxE99LSDaRV2RlMCN7zpe9leA5zw6pz-GNXRbJ19RUmsVvO/s1600/Gambar+121.png
 Gambar 1.21. Cekam dengan rahang bentuk khusus
Sebagimana telah diuraikan diatas, cekam pada saat digunakan harus dipasang pada spindel mesin. Cara pemasangannya tergantung dari bentuk dudukan/pengarah pada spindel mesin dan cekam. Keduanya harus memilki bentuk yang sama, sehingga bila dipasangkan akan stabil dan presisi kedudukannya. Bentuk dudukan/ pengarah pada spindel pada umumnya ada dua jenis yaitu, berbentuk ulir dan tirus (Gambar 1.22). Contoh cekam sepusat dan cekam tidak sepust terpasang pada spindel mesin, dapat dilihat pada (Gambar 1.23).  
Gambar 1.22. Dudukan spindel mesin bubut bentuk ulir dan tirus
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDK70JlZ2rW8vYdJGXR8a2jciBOCPQzUp_Yiqb5sc154PvWXak4BvbdotrPzj3-2DuOiVWCaLWQDEDUefY7bpXPbM53T49BacHzf5X7TNj52ZFVtXqpzu0zcW4OZrops1ac_RXJejwSsl6/s1600/Gambar+123.png
Gambar 1.23. Contoh cekam sepusat dan tidak sepusat terpasang pada spindel mesin
b)     Cekam Kolet (Collet Chuck)
Cekam kolet adalah salahsatu kelengkapan mesin bubut yang berfungsi untuk menjepit/mencekam benda kerja yang memilki  permukaan relatif halus dan berukuran kecil. Pada mesin bubut standar, alat ini terdapat tiga bagian yaitu: kolet (collet), dudukan/ rumah kolet (collet adapter) dan batang penarik (draw bar) terlihat pada (Gambar 1.24). Bentuk lubang pencekam pada kolet ada tiga macam diantaranya, bulat, segi empat dan segi enam (Gambar 1.25).
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDeQq7oRGbfJeCExmav4mZBlyDV4tZpujZGQpv1QXGQ568uezSXxheiRseP382p4xMDoIK3nzXaHioWpquLjGJ9BRgU8_RsKUKZwLAWENJBxvFrlZFkfgfWpZiwDT2KxoTck8DD9iKtSDA/s320/gbr+1.24.jpg
 Gambar 1.24. Beberapa contoh cekam kolet dengan batang penarik
Gambar 1.25. Beberapa contoh bentuk kolet
Pemasangan kolet dengan batang penarik pada spindel mesin bubut harus dillakukan secara bertahap yaitu: 
a)      Pasang dudukan/rumah kolet pada spindel mesin (kedua alat harus dalam keadaan bersih).
b)      Pasang kolet pada dudukan/rumah kolet (kedua alat dalam keadaan bersih) dan  
c)      Pasang batang penarik pada sipindel dari posisi belakang, selanjutnya kencangkan secara perlahan dengan memutar rodanya kearah kanan atau searah jarum sampai kolet pada posisi siap digunakan untuk menjepit/mengikat benda kerja (kekencangannya hanya sekedar mengikat kolet) - (Gambar 1.26). 
Bila kolet akan digunakan, caranya setelah benda kerja dimasukkan pada lubang kolet selanjutnya kencangkan hingga benda kerja terikat dengan baik (Gambar 1.27) 

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivYK1HRmp8c6onzt5lp4bbZVY0lZH5jbCEh4-H0r_yLWn_XeqY1zGhimdjxY4mGD_pDr8V-uTRhHp4whKXEP-WoPQ5kETPjW9XF5c0CFb5HzuuS6ZMQXBzyUNOJB9Q7votAT8AehlTfXXf/s1600/gbr+1.26.jpg
Gambar 1.26. Pemasangan kolet pada spindel mesin bubut
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ-uAKMeq5ugmc0uOpy1jwZI6cZ6XJHX2Sa3NJ161GNH16isDQLnN-UQHVAAiCYCobCaMhfkwQKkSv9L8KMSPS7L-VPDTdiThIMdoIU9XDzvhe-3oO9FLgCtC1zjnroqT_BHaJtscP9jJy/s1600/1.27.jpg
Gambar 1.27. Pemasangan benda kerja pada kolet

2) Alat Pembawa  
Alat pembawa pada mesin bubut, digunakan untuk membawa benda kerja agar ikut berputar bersama spindel mesin. Yang termasuk alat pembawa pada mesin bubut adalah, pelat pembawa dan pembawa (lathe doc).
        a) Pelat Pembawa 
Jenis pelat pembawa ada dua yaitu, pelat pembawa permukaan bertangkai (driving plate) danpelat pembawa permukaan rata (face plate) - (gambar 1.28). Konstruksi pelat pembawa berbentuk bulat dan pipih, berfungsi untuk memutar pembawa (lathe-dog) sehingga benda kerja yang terikat akan ikut berputar bersama spindel mesin (Gambar 1.29).

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZBL2c4SWqLGVcGSLKCCUhOpSC6MaN_ue37IHVv-4-N18y8bjG68UVK54LlqtC-m1HrVIm6whxqgjfpBOclAoTgK5AsrOLcUls0AA-lsQ2BsMMdQ2uho9LMsCha6etwl3E3SOuoJVQRqeA/s1600/Gambar+128.png
Gambar 1.28. Pelat pembawa permukaan bertangkai dan pelat pembawa rata

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM-wHo8rpcTjOAo4NofnTNg1cvvt6QzaPxtYZ5T9v2UWXr1SK32rXzARwKnRVv8DaTKN2Ej1XqR9UMbJu_sJrz39rgS2tW3S1k8lBxeDu5YGo3_36EzDxZJxs306dY6WyvjJtdaPgoGRhd/s1600/Gambar+129.png
Gambar 1.29. Contoh penggunan pelat pembawa bertangkai dan rata
Untuk jenis pembawa permukaan rata (face plate)  selain digunakan sebagai pembawa lathe dog, alat ini juga dapat digunakan untuk mengikat benda kerja yang memerlukan pengikatan dengan cara khsus (Gambar 1.30).
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj36kTk-OerrSHv2Pjjo5l1GGhPCe5F9IxNYjeUz7UOgoi5g3iQlRGP5XnRxZJRgxWr0WAXdBsC2mbNipXn-YjF3a9TYQHo74OnEw4bPNhCbYczQYigXKQzuBFGIXiV2vkhd8NHGbsTTBwi/s1600/Gambar+130.png
Gambar 1.30. Contoh pengikatan benda kerja pada pelat pembawa
        b) Pembawa (Late-dog)
Pembawa (late-dog) pada mesin bubut secara garis besar ada dua jenis yaitu, pembawa berujung lurus dan pembawa berujung bengkok. Fungsi alat ini adalah untuk membawa benda kerja agar ikut berputar bersama spindel mesin.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizDiwO-l9vYpkucLKSq59C-1VYNIeSWfIYLHMBfSY-4lzxjIzATsq3Qj1CaF7KlmNoEAkL7xd7iZCL3iNqWYnUhR9PbrFYBtFTQ0MGPpAwAkypJ6VtHXT0bH0sVmYvqP7wMYhv10tY9u2X/s1600/Gambar+131.png
Gambar 1.31. Contoh beberapa macam pembawa  (late-dog) berujung lurus

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyvZ0qskTDRKl1WUkfiAaOkYUEsaa6KGHrcSVBbGzhcfUixEiGRLHBcRwGOWOPIIvUnISS1hbDIsbd2Wwa5mCdKfa-SPCMDkZOWr1wypQ5rzxsDzcsOLkMkpi_RPEAwx8p6YkCt7nFa-7p/s1600/Gambar+132.png
Gambar 1.32. Contoh beberapa macam pembawa  (late-dog) berujung bengkok
Didalam penggunaannya, pembawa berujung lurus digunakan berpasangan dengan plat pembawa permukaan bertangkai (Gambar 1.33) dan pembawa berujung bengkok digunakan berpasangan dengan plat pembawa beralur atau cekam mesin (Gambar 1.34). Caranya benda kerja dimasukkan kedalam lubang pembawa, kemudian diikat/dijepit dengan baut yang ada pada pembawa tersebut, sehingga akan dapat berputar bersama-sama dengan spindel mesin. Pembubutan dengan cara ini dilakukan apabila dikehendaki membubut menggunakan diantara dua senter. 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY_jVujeJpLPi4mFFgL9eMAWyTumdJxHXiZzfr_xKi2qryfCH2cLJHnga-SKDEhyphenhyphenPRjE34x-pt-b_7XlgEdYGF9_PDHKG5X4hVK4Sjv2ordj_gB_u1HX8GGEKOCmW_TYYVPsmqVc_Z9i-G/s1600/1.33.jpg
Gambar 1.33. Penggunaan pembawa berujung lurus
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi55viTnMT26NEgUN_YMWAtOrn3xxvB3rPCLyTIoyp-KuImZzAmDGATCosAthsIUJZmxP-V8yinsD0LHPkn7jO6aU3M4p7JiXdBSuswcnOKBOijd2RTzK8K34IelYj64lfN1SBRcNkkKvUv/s1600/1.34.jpg
Gambar 1.34. Penggunaan pembawa berujung bengkok
3) Alat Penyangga/ Penahan Benda Kerja
Penyangga/penahan benda kerja adalah salah satu alat pada mesin bubut yang digunakan untuk menyangga atau menahan benda kerja yang memilki ukuran relatif panjang. Benda kerja yang berukuran panjang, pada saat dilakukan proses pembubutan jika tidak dipasang alat penyangga, kemungkinan hasil diameternya akan menjadi elips/oval, tidak silindris dan tidak rata karena terjadi getaran akibat lenturan benda kerja. Penyangga/ penahan  pada mesin bubut standar ada dua macam yaitu, penyangga tetap (steady rest)dan penyangga jalan (follow rest)
           a) Penyangga/Penahan Tetap (Steady Rest)
Penggunaan penyangga/penahan tetap, dipasang atau diikat pada alas/meja mesin, sehingga kedudukannya dalam keadaan tetap tidak mengikuti gerakan eretan. Contoh beberapa macam bentuk penyangga/penahan tetap dapat dilihat pada (Gambar 1.35) dan contoh penggunaannya dapat dilihat pada (Gambar 1.36)

Gambar 1.35. Contoh beberapa macam bentuk penyangga/penahan tetap
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVR0cXezo8PDlqCyM4K5MDbXel1aDdNnkqQRYH-DC1atSDPalnFxY7AYy1G0RmQus8lK5w_soyYreTlaKFIgUMfJs_MDgM4Ee_b4LKTHbh0Sqs8MnlB2KFMGHpZjoS_NEgvp1ur8aXkS4l/s1600/1.36.jpg
Gambar 1.36. Contoh penggunaan penyangga tetap
         b) Penyangga/Penahan Jalan  (Follower Rest)
Penggunaan penyangga jalan, pemasangannya diikatkan pada eretan memanjang sehingga pada saat eretannya digerakkan maka penyangga jalan mengikuti gerakan eretan tersebut. Contoh beberapa macam bentuk penyangga/ penahan jalan dapat dilihat pada (Gambar 1.37) dan contoh penggunaannya dapat dilihat pada (Gambar 1.38)

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVrsmUPVQ35QZVlixNeGRy5X2lkLCG7dy18DBsuJlTPRFrknIMxoji8RQ9fD0gQbJ9iCtH0ZwjKXr-YIoOuj7cgsPJPVTuQy4tnEFmAakE4DzeFPaC8J1ysoCsiAng7p0zy1_POPGhzfJJ/s1600/Gambar+137.png
Gambar 1.37. Contoh beberapa macam bentuk penyangga jalan
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWKoNCg67O5kgGIX-XYBcN9EJO7u4B-XK_vaF_yecHt3w5eFaoJfFW4e2lVmYT-liFkz-qwCkfDFhZ6NubnRlg5IyQwhWyebEweDtsZs1_iIU77SqrLFpfgDN-oRRRKwH4Kz9bGxAjvUGe/s1600/1.38.jpg
Gambar 1.38. Contoh penggunaan penyangga jalan
4) Senter Mesin Bubut
Senter mesin bubut digunakan untuk mendukung benda kerja yang akan dibubut agar tidak terjadi getaran atau stabil, yang posisi pemasangannya pada kepala lepas. Bahan/ material senter mesin bubut terbuat dari bahan baja paduan yang dikeraskan dan bahkan pada ujung senternya ada yang disisipkan dari bahan jenis carbida agar lebih tahan terhadap gesekan. 
Terdapat dua jenis senter mesin bubut, yaitu senter tetap/ mati (dead centre) yang posisi ujung senternya diam tidak berputar pada saat digunakan dan senter putar (rotary centre) yang posisi ujung senternya selalu berputar pada saat digunakan. Contoh beberapa jenis senter tetap dapat dilihat pada (Gambar 1.39) dan Contoh beberapa jenis senter putar dapat dilihat pada (Gambar 1.40)
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKoqcNvFRC8bZ-5_rx2LXqGz_VlE-XRHwnHkI_LCAqmuwCC5UIylWTewp3YyMArrFBpk3a0Yt24_mpFMBZthdeVGSdYVUWQMrEIzZ73xjVEXMy1MZG96Baszrkh5YkRbXOnBaND_X5jAMi/s1600/1.39.jpg
Gambar 1.39. Contoh beberapa jenis senter tetap (dead centre)

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZD6OXcS3GHN7HPbJVhEnz8sg5j2Euq_TKR9OD65RQaSD4QjzgfRfsxxwvk7hdGJnvzjkUv8RfNizXd6cfsDSe9E72UKrEWqt1CDqTaEgHj4dPtH2vPY3Z_GUYqNjXwjAng3w-g4WTwUM-/s1600/1.40.jpg
Gambar 1.40. Contoh beberapa jenis senter putar (rotary centre) 
Kedua jenis senter ini, pada bagian ujung tirusnya (yang berfungsi sebagai penahan benda kerja) memiliki sudut 60°. Sedangkan pada bagian tangkainya, juga berbentuk tirus yang pada umumnya menggunakan standar tirus morse dengan nomer 2 s.d 5 (tergantung ukuran mesinnya). Contoh pemasangan senter tetap dan senter putar pada kepala lepas dapat dilihat pada (Gambar 1.41), dan contoh penggunaan senter putar pada mesin bubut dapat dilihat pada (Gambar 1.42).
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIeBj8xIt4bKb3yPl5QPOrfK3k_RyJmxL_wKRcv-tkmHOrLKN3JNTNVzeThdhvGz5N36mwzBdOACFqi4Lb1wj_9RU7r0BuXkDy9figQWvcE3t-OqAUxmz6_qhARtM8Wdc7ZOx3aAgMdu1B/s1600/Gambar+141.png 
Gambar 1.41. Contoh pemasangan senter tetap dan senter putar pada kepala lepas
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlsPX6KaJPD7j1-ia9jWtLsen4VYwa54EkafKSA-NSRZ-h1GKN14qyh0nqT094N9-0UsabPgKwIep-cjIVpp2iXkOdmYqXx1P-S2vb8Tpx6LbDrFAsbsZsk0_de38l80QsFwJnCOlyvWTi/s400/1.42.jpg
Gambar 1.42. Contoh penggunaan senter putar pada mesin bubut
5) Cekam Bor (Drill Chuck)
Cekam bor (drill chuck) adalah salahsatu alat bantu pencekam/ pengikat alat potong pada proses pembubutan diantaranya untuk mencekam/ mengikat: senter bor (centre drill), mata bor (twist drill),rimer (reamer), konterbor (counter bore), dan kontersing (counter sink). Jika dilihat dari system pecekaman/ pengunciannya, alat tersebut ada dua jenis yaitu, cekam bor dengan kunci (Gambar 1.43) dan cekam bor tanpa kunci (keyless chuck drill) - (Gambar 1.44).
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPQFLB7y7-hahRdw9bVpJZPtxzrvWyEJxzPxgeSsH-6KWg20nPalu6eAniX7LyahSqliqyH_wKzsRo-QdpXsHbx08POVq3We1IIKZ67H-_3MJ20Q9cvpwtv7hzGGf9-KlxcI9BsP8gCTwF/s1600/Gambar+143.png
Gambar 1.43. Cekam bor dengan pengunci
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBN9Uu76CMQAQHf5NeK5I0ogd5QP-O4hSa0LU_pOj7qq4bUIgA8j2AR53OfZs5yXptO7SrjtLZxrOBc1zJXy8GYXNMsK00OAaq55BD7wfKNJASHI5NQvciWi8t79qRf6eSEQHDsN5hVNd0/s1600/Gambar+144.png
Gambar 1.44. Cekam bor tanpa pengunci (Keyless chuck drill)
Cara menggunakan cekam bor dengan kunci adalah, untuk mengencangkan mulut rahangnya harus dibantu dengan alat bantu yaitu kunci cekam bor. Sedangkan untuk cekam bor tanpa kunci caranya menggunakannya adalah, untuk mengencangkan mulut rahangnya tidak menggunakan alat bantu kunci cekam bor, cukup hanya memutar rumah rahangnya dengan tangan.
Penggunaan kedua alat ini pada mesin bubut, harus dipasang pada kepala lepas (Gambar 1.45), dan contoh pengeboran pada mesin bubut dapat dilihat pada (Gambar 1.46)
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguLnBHEEdnWAy7NeSYqQWYUj3YT1ButUhi7JKxMoeUPk7SNHEGfluFZUNpyG5wzPg9Vbldzvfh90lVXVmJyKR8jUMt0QnnTA-4ocAOVyOPT5VChZlWuWMJLuc38CrAt6xA-DEus-Ne5hDS/s1600/Gambar+145.png

Gambar 1.45. Pemasangan cekam bor pada kepala lepas

Motivasi Bangun Subuh

 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh  Jum'at 16 Mei 2025 saya mengecek peserta didik hampir 100% peserta didik tidak sholat subuh...